Rabu, 28 Mei 2008

Berita / Hobi/Usaha
Budi Daya Buah Naga Usaha yang Menjanjikan
Oleh arixs
Senin, 15-January-2007, 09:19:41
1731 klik


Buah Naga (Dragon Fruit) adalah tanaman obat yang berkhasiat sebagai antioksidan, anti kanker usus, anti diare dan mencegah diabetes serta kolesterol. Daunnya yang mentah dapat dimakan untuk menyembuhkan diare. Tanaman ini masih langka dan baru 30% buahnya memenuhi pasaran dunia dan kurang dari persentase di Indonesia.
Saat ini buah naga dijual Rp. 10.000 hingga 15.000 per-buah. Buah ini tahan 15 hari di luar kulkas dan dua bulan di dalam kulkas. Selain itu, perawatannya mudah, tahan kering hanya dengan menyiram dua kali seminggu dan tidak gampang mati karena hama. Melihat prospek buah naga yang sangat bagus untuk dikembangkan di Bali, Arnold Muti mencoba mengambil lokasi tanam di Desa Sembung, Sobangan, Kecamatan Mengwi Badung. Untuk bibit awal kata suami Maria Sylvia ini, ia meng-import dari Taiwan dan Muangthai. Di lahan dua hektar, Arnold menanam lebih kurang 12.000 pohon naga dengan isi daging merah dan putih, sekitar bulan September 2005. Kini setelah masa tanam sekitar 15 bulan, ia dapat memanen buah naga dengan kualitas bagus. Menurut Arnold pilih bibit yang berkualitas, rajin memangkas sulur dan pemupukan. “Ciri bibit yang berkualitas, batang berwarna hijau tua, keras, dan berlilin dipermukaannya. Standar panjang bibit minimal 20-30 cm, diameter 8 cm. Bila ingin cepat berbuah, pilih bibit berukuran minimal 50-60 cm akan mulai berbunga 15 bulan kemudian,” terangnya. Pemilik kebun Flora Bali ini mengatakan syarat menanam buah naga ini, tempat terbuka, tanah subur dan kaya unsur hara. Tujuannya, perakaran buah naga dapat tumbuh merayap di permukaan tanah. “Tiang penopang tanaman diusahakan sekuat mungkin, kokoh dan awet. Pohon hidup bisa dimanfaatkan karena lebih hemat tapi harus rajin memangkas daun-daunnya. Bisa juga pakai beton cor setinggi 2,5 meter dengan penampang dari ban sepeda motor bekas kayu pada bagian atasnya, atau pagar kawat dengan sistem jemuran,” jelas Arnold. Persiapan sebelum tanam, kata Arnold, gali tanah dengan lebar 60 x 60 sedalam 20 cm, campurkan media tanah, pasir kompos dengan perbandingan 1:1:1, tambahkan mikroorganisme dan diamkan selama 1 minggu. “Bibit ditanam dengan kedalaman 10 cm. Penanaman yang terlalu dalam dapat menghambat pertumbuhan, agar tidak mudah jatuh ikat batang bibit dengan tali plastik, pastikan batang berdiri menempel pada tiang penopang,” urainya. Untuk perawatan, Arnold mengatakan umur 1 bulan setelah tanam ditambahkan pupuk kandang, pangkas cabang yang tak beraturan yang tumbuh di batang pokok. Cabang produksi dipelihara dan yang tidak produktif dibuang. Sulur kurang dari 80 cm tidak boleh dibiarkan bertunas. Sulur produksi yang muncul pertama tetapdipertahankan. Namun sulur baru katanya, dibiarkan tumbuh 2 per- batang. Sulur yang layak dibuahkan minimal panjang 80 cm dan berdiameter besar. Agar tanaman tumbuh dan subur dan produktif secara teratur dan kontinyu tiap tahun diberi pupuk organik /kandang 3-4 kali. Arnold menyebutkan untuk pemberantasan hama dan penyakit, pengendalian semut yang menyerang tunas pada awal pertumbuhan dapat digunakan insektisida 1 cc/liter air. Busuk pangkal batang dapat diatasi mengerik dengan gunting pada tanaman yang terserang hingga tersisa tulang utama bagian dalam. Untuk menyantap buah naga ini, kata Arnold, dapat dimakan biasa, diolah menjadi pie atau campuran es krim. Rasanya sangat manis menyegarkan dan lebih manis dari buah semangka. “Saat dimakan buah dingin ini dibelah dua, daging buah lembut mirip salju, tekstur lembut dan langsung menghilangkan dahaga,” ujarnya, sembari menambahkan buah naga kaya akan vitamin dan mineral. -ast

Tidak ada komentar: